Selasa, 30 Juni 2009

KISAH MAHAR PALING MULIA


(Penyusun: Ummu Ishaq=www.muslimah.or.id)

Sejarah telah berbicara tentang berbagai kisah yang bisa kita jadikan pelajaran dalam menapaki kehidupan. Sejarah pun mencatat perjalanan hidup para wanita muslimah yang teguh dan setia di atas keislamannya. Mereka adalah wanita yang kisahnya terukir di hati orang-orang beriman yang keterikatan hati mereka kepada Islam lebih kuat daripada keterikatan hatinya terhadap kenikmatan dunia. Salah satu diantara mereka adalah Rumaisha’ Ummu Sulaim binti Malhan bin Khalid bin Zaid bin Haram bin Jundub bin Amir bin Ghanam bin Adi bin Najar Al-Anshariyah Al-Khazrajiyah. Beliau dikenal dengan nama Ummu Sulaim.

Siapakah Ummu Sulaim ?

Ummu Sulaim adalah ibunda Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang terkenal keilmuannya dalam masalah agama. Selain itu, Ummu Sulaim adalah salah seorang wanita muslimah yang dikabarkan masuk surga oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau termasuk golongan pertama yang masuk Islam dari kalangan Anshar yang telah teruji keimanannya dan konsistensinya di dalam Islam. Kemarahan suaminya yang masih kafir tidak menjadikannya gentar dalam mempertahankan aqidahnya. Keteguhannya di atas kebenaran menghasilkan kepergian suaminya dari sisinya. Namun, kesendiriannya mempertahankan keimanan bersama seorang putranya justru berbuah kesabaran sehingga keduanya menjadi bahan pembicaraan orang yang takjub dan bangga dengan ketabahannya.

Dan, apakah kalian tahu wahai saudariku???

Kesabaran dan ketabahan Ummu Sulaim telah menyemikan perasaan cinta di hati Abu Thalhah yang saat itu masih kafir. Abu Thalhah memberanikan diri untuk melamar beliau dengan tawaran mahar yang tinggi. Namun, Ummu Sulaim menyatakan ketidaktertarikannya terhadap gemerlapnya pesona dunia yang ditawarkan kehadapannya. Di dalam sebuah riwayat yang sanadnya shahih dan memiliki banyak jalan, terdapat pernyataan beliau bahwa ketika itu beliau berkata, “Demi Allah, orang seperti anda tidak layak untuk ditolak, hanya saja engkau adalah orang kafir, sedangkan aku adalah seorang muslimah sehingga tidak halal untuk menikah denganmu. Jika kamu mau masuk Islam maka itulah mahar bagiku dan aku tidak meminta selain dari itu.” (HR. An-Nasa’i VI/114, Al Ishabah VIII/243 dan Al-Hilyah II/59 dan 60). Akhirnya menikahlah Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah dengan mahar yang teramat mulia, yaitu Islam.

Kisah ini menjadi pelajaran bahwa mahar sebagai pemberian yang diberikan kepada istri berupa harta atau selainnya dengan sebab pernikahan tidak selalu identik dengan uang, emas, atau segala sesuatu yang bersifat keduniaan. Namun, mahar bisa berupa apapun yang bernilai dan diridhai istri selama bukan perkara yang dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sesuatu yang perlu kalian tahu wahai saudariku, berdasarkan hadits dari Anas yang diriwayatkan oleh Tsabit bahwa Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda, “Aku belum pernah mendengar seorang wanita pun yang lebih mulia maharnya dari Ummu Sulaim karena maharnya adalah Islam.” (Sunan Nasa’i VI/114).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melarang kita untuk bermahal-mahal dalam mahar, diantaranya dalam sabda beliau adalah: “Di antara kebaikan wanita ialah memudahkan maharnya dan memudahkan rahimnya.” (HR. Ahmad) dan “Pernikahan yang paling besar keberkahannya ialah yang paling mudah maharnya.” (HR. Abu Dawud)

Demikianlah saudariku muslimah…
Semoga kisah ini menjadi sesuatu yang berarti dalam kehidupan kita dan menjadi jalan untuk meluruskan pandangan kita yang mungkin keliru dalam memaknai mahar. Selain itu, semoga kisah ini menjadi salah satu motivator kita untuk lebih konsisten dengan keislaman kita. Wallahu Waliyyuttaufiq.

Maraji:

1. Panduan Lengkap Nikah dari “A” sampai “Z” (Abu Hafsh Usamah bin Kamal bin ‘Abdir Razzaq),
2. Wanita-wanita Teladan Di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (Mahmud Mahdi Al Istanbuli dan Musthafa Abu An Nashr Asy Syalabi)

Minggu, 28 Juni 2009

Ibu Imam Bukhari Ketulusan Do'a Seorang Ibu

Abu Abdillah Muhammad bin Isma'il bin Ibrahim atau lebih kita kenal dengan nama Imam Bukhari lahir pada bulan syawal, tahun 194 Hijiriyah. Kisah pengembaraannya dalam menimba ilmu hadits ke berbagai pelosok negeri begitu menakjubkan. Demikian juga kehati-hatiannya dalam menuliskan hadits juga sangat mengesankan. Hingga akhirnya lahirlah dari tangannya sebuah karya fenomenal dalam bidang haditsyang tidak asing lagi bagi ummat Islam, Kitab Shahih Bukhari, sebuah kitab rujukan hadits nomor wahid sampai hari ini menurut sebagian besar ulama'. Sebuah kitab yang berkah ilmunya bisa dinikmati hingga sekarang.
Tapi siapa yang menyangka kalau ternyata orang besar sehebat Bukhari itu pada masa kecilnya tidak bisa melihat. Dari situlah kesabaran kedua orang tuanya, terlebih ibunya diuji. Diuji untuk merawat buah hati sebagai amanah Allah, meskipun sebagian orang menganggapnya amanah yang tak sempurna, lantaran kondisi si buah hati yang tak bisa melihat.
Tapi hal itu tidak memupuskan harapan seorang ibu kepada anaknya. Hal itu juga tidak mengurangi rangkaian rasa syukur kepada Allah Yang Maha Rahman dan Rahim.
Muhammad bin Ahmad bin Fadhl al-Balkhi berkata: "Aku mendengar bapakku berkata: 'Kedua mata Muhammad bin Isma'il (Imam Bukhari) buta pada waktu kecilnya. Hingga suatu saat ibunya mimpi bertemu dengan nabi Ibrahim al-Khalil dalam tidurnya. Nabi Ibrahim itu berkata kepadanya: 'Wahai engkau perempuan! Sesungguhnya Allah telah mengembalikan penglihatan anakmu lantaran banyaknya tangisanmu (atau doamu – al-Balkhi sang perawi ragu antara keduanya), lalu pada pagi hari kami melihat, ternyata Allah telah mengembalikan penglihatannya." (Kitab Thobaqotul Hanabilah jilid 1, halaman 274. kitab Tahdzibul Kamal halaman 1170. Thobaqotus Sabki jilid 2 halaman 216. Muqadimah Fathil Bari halaman 478).
Lafadh-lafadh doa yang jujur dari seorang ibu untuk buah hatinya, yang keluar dari lubuk hati yang tulus, dengan iringan linangan air mata yang murni, adalah menu spiritual dan ramuan spesial untuk keberhasilan seorang anak. Siapa lagi yang akan mendoakan buah hati kita sendiri dengan sepenuh hati kalau bukan kita, ibunya sendiri, yang telah mempertaruhkan nyawa saat hendak mengeluarkannya ke alam dunia?
Adalah benar yang disabdakan oelh Rasulullah Saw tentang macam-macam doa yang mustajab, yang akan didengar oleh Allah dan segera dikabulkannya, salah satunya adalah doa orang tua untuk anaknya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ, قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ) رواه الترمذي.
Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah Saw bersabda: "Tiga doa yang mustajab (didengar oleh Allah) yang tidak ada keraguan lagi di dalamnya; Doa orang yang terdzalimi, doa seorang musafir dan doa orang tua untuk anaknya." (HR. Tirmidzi. Kitab Tuhfatul Akhwadzi, Hadits nomor 1828).
(cahayasiroh.com)

Sabtu, 27 Juni 2009

Hadits Hari Ini

Maukah kamu sekalian aku tunjukkan sesuatu yang mana dengan hal itu Allah akan menghapus dosa-dosa kalian dan dengan hal itu pula Allah akan mengangkat kalian beberapa derajat?" Para sahabat menjawab,"Iya, Wahai Rasullullah."Nabi bersabda, "Yaitu menyempurnakan wudlu atas hal-hal yang tidak disukai, memperbanyak langkah ke masjid dan menantikan sholat sehabis sholat. Maka itulah yang dinamakan ar-Ribath (mengikatkan diri dalam ketaatan).
[HR Muslim]

Minggu, 21 Juni 2009

KETIKA ALLAH LEBIH BERGEMBIRA

“Bertaubatlah kamu semuanya kepada Allah wahai orang-orang yang beriman agar kamu sekalian berbahagia.”
[QS An-Nuur 31]

Pernahkah kita berpikir tentang momen penting dimana justru Allah swt-lah yang berbahagia?

Di tengah gurun yang tandus setiap butir pasir nya menguapkan hawa panas, tampak seorang musafir kebingungan berlari kesana kemari. Matanya menatap jauh. Keringatnya sedari tadi sudah kering. Panas matahari membuat kulit bibirnya terkelupas. Musafir itu mulai berpikir tentang akhir hidupnya. Kematian akan menjemput karena onta yang membawa semua perbekalannya tak kuasa ia temukan. Di saat itulah matanya samar-samar menangkap bayangan berjalan. Ia songsong bayangan itu. Semakin dekat, seman dekat. Seperti terbius ia lalu berlari kencang dan memekik senang. Untanya ditemukan!
Demikanlah ilustrasi indah yang diutarakan Nabi saw untuk menggambarkan kebahagiaan Allah swt. Kebahagiaan yang bukan hanya besar kadarnya tapi juga mengharukan. Allah swt berbahagia setiap kali hambanya memanjatkan taubat. Setiap taubat yang melintasi langit dan menyentuh Arsy-Nya. Dia sambut dengan kegembiraan seorang musafir yang bertemu kembali dengan untanya di padang pasir.
“Sungguh! Allah gembira menerima taubat hamba-Nya, melebihi kegembiraan seorang di antara kamu sekalian yang menemukan kembali untanya yang hilang di tengah-tengah padang sahara.” [Bukhari Muslim dari Anas bin Malik]
Seorang sufi menghabiskan hampir seluruh hidupnya agar dapat merasakan kehadiran Allah swt di dunia dan akhirat. Impian mereka tidak hanya di wilayah ruhani tapi juga materi. Para sufi menginginkan meliahat wajah Allah swt di surga kelak. Dan hanya kepada hamba-Nya yang bertaubatlah akan diperlihatkan wajah-Nya sebab si hamba telah membuat-Nya berbahagia.
Ada tiga syarat yang disepakati ulama agar taubat seorang hamba diterima. Pertama, orang itu harus langsung menghentikan dosa itu seperti seorang pemuda yang meninggalkan perempuan cantik yang telah ada di ranjangnya. Kedua, menyesal sepenuhnya. Ketiga, berketetapan hati tak akan mengulanginya. Inilah komitmen pasca taubat. Jika perbuatan dosa itu diulangi, taubat gugur karenanya. Ketiga syarat ini menjadi standar derajat tertinggi yaitu taubatan nasuha.
Kebahagiaan Allah swt tentulah bukan kebahagiaan satu arah. Dia-lah Tuhan yang menyambut hamba yang berjalan ke arah-Nya dengan berlari. Karenanya, seorang hamba yang bertaubat akan memperoleh anugerah kebahagiaan tak terkira dari Allah swt. Garansinya yaitu surat An-Nuur di atas. Kita bertaubat dan kita jugalah yang berbahagia. Tak perlu dirincilah kebahagiaan macam apa yang akan diraih. Kita tak akan mampu membayangkannya.
Jangan pernah takut taubat kita tak akan diterima. Pintu taubat adalah pintu yang maha besar. Pintu itu senantiasa terbuka menerima taubat. Tidak akan ditutup sampai matahari terbit dari sebelah barat (kiamat).
Maka jika hari ini ada seseorang berjalan ke pintu itu dengan segenap hatinya, itulah hari ketika Allah swt berbahagia.
(By:Firman-Magelang-Dari Sebuah Blog)

MAKANAN FAVORIT MENENTUKAN KEPRIBADIAN

Banyak cara menilai kepribadian seseorang. Bila kamu masih dalam tahap "PeDeKaTe", ada baiknya mengetahui apa makanan kesukaan calon istri/suami. Dari situ, kamu bisa mengetahui bagaimana sifat dia yang sesungguhnya.

Berdasarkan survei yang dilakukan Baxters terhadap orang Inggris dan Skotlandia, belum lama ini, diketahui bahwa orang yang gemar makan wortel umumnya memiliki sifat pengasih dan berpikiran luas. Sayang, orang yang suka mengkonsumsi sayuran jenis ini, kemudian juga diketahui memiliki sikap ekstrovert dan bergaya bossy.---(Saya tidak benci wortel. Tapi kalau ada wortel kadang saya memakannya, kadang pula tidak)

Bila dia gemar sekali memakan ayam goreng, ayam kuah opor dan berbagai masakan dari ayam, maka dia adalah tipe orang yang selalu bersikap realistis dan apa adanya. Dia cenderung berpikir logis dan jarang melibatkan perasaan dalam melihat suatu perkara.---(Nahhh, ini makanan kesukaan suami saya. Dan kebetulan, sifatnya kok sama dengan yang disebutkan ya?)

Anda boleh merasa senang bila dia ternyata gemar sekali makan jamur, apapun jenisnya. Orang macam ini, kata survei itu, tergolong memiliki tingkat kesetiaan yang tinggi. Buktinya, 92% orang Inggris dan Skotlandia yang hoobi mengkonsumsi jamur memang terbukti setia.---(Saya sebelum menikah suka sekali dengan jamur. Tapi setelah menikah, saya ngikutin kebiasaan suami yang tak suka sama sekali. Apakah berarti kesetiaan saya luntur? Ha ha ha)

Apabila dia gemar sekali makan mie, instant maupun olahan, terutama mie rasa ayam, maka dia termasuk orang yang independen. Bisa jadi demikian, faktanya, sebagian besar anak kost, terutama mahasiswa, ternyata doyan makan mie. Orang yang suka makan minestrone, sejenis sup yang disertai mie kecil-kecil, katanya sangat perfeksionis.---(saya banget tuhhh)
Sedangkan orang yang suka sekali akan tomat, katanya mempunyai sifat pemberani dan semangat tinggi. Namun sebagian lagi berpendapat bahwa orang yang gemar makan sup tomat ternyata mudah tergoda rayuan.---(Saya juga suka makan tomat. Hidup sayaaaa!!!)

BAHAYA MINUM AIR DINGIN SETELAH MAKAN

Minum es memang nikmat. Apalagi jika cuaca panas pada siang hari. Tenggorokan
yang kering ini rasanya maknyos terkena dinginnya air es. Segar rasanya.

Begitu hausnya saya pernah meminum air es hampir satu botol besar. Segar
rasanya. Tapi esoknya, tenggorokan saya sakit. Rupanya akibat panasnya cuaca
tenggorokan saya begitu kering, sehingga ketika terkena es, ia seperti bara yang
di padamkan. Nyos!

Beberapa waktu yang lalu, teman saya memberitahukan saya bahwa kebanyakan minum
es bisa mengakibatkan terkena serangan jantung. Ah, apa iya?

Ada kebiasaan baik yang dilakukan oleh orang Cina dan Jepang, yaitu minum air
panas/hangat sewaktu makan. Mengapa? Apa manfaatnya kebiasaan itu?

Minum es memang segar tapi air itu akan membekukan makanan berminyak yang kita
santap, apalagi makanan berlemak. Lemak itu akan terbentuk dalam usus dan akan
mengakibatkan sempitnya saluran-saluran pencernaan kita. Jika lemak berkumpul
maka akan mengakibatkan kegemukan.

Biasanya orang yang terlalu gemuk akan mudah diserang berbagai penyakit.
Terutama penyakit jantung. Oleh karena itu minumlah air panas/hangat setelah
menyantap makanan. Karena air panas akan mencairkan segala makanan berlemak
sehingga mudah diserap tubuh. Jika kita terlalu gemuk, waspadalah akan serangan
jantung.

Biasanya serangan jantung mulai terasa pada tangan sebelah kiri. Lalu merambat
sedikit-demi sedikit ke bagian atas dada. Mungkin pada awalnya tidak begitu
terasa. Tanda-tanda lainnya adalah rasa capai/lelah dan berkeringat. Konon
menurut ilmu kedokteran, 60 % pengidap sakit jantung tidak bangun setelah tidur.
Hiii ngeri! Oleh karena itu berhati-hatilah.

Bagi penggemar es, tetap boleh meminum es asalkan tidak terlalu banyak dan
berlebihan. Dan yang penting adalah minum air panas/hangat setelah makan.

Apapun makanannya, minumnya… Jangan lupa, minum air panas/hangat.
(wikimu.com)

NB:Segala sesuatu yang berlebihan itu emang enggak baik ya (kecuali, ketaatan
kepada Allah dan Rasul-Nya).Mungkin yang bisa kita lakukan adalah mengambil
jalan tengah dari masalah ini. Tidak minum air terlalu panas(menurut salah satu
sumber, menyeduh teh/meminum minuman panas sebaiknya dibawah suhu 70 derajat).
Selain itu, sebaiknya jangan pula meminum minuman yang terlalu dingin.

Sabtu, 20 Juni 2009

TEH PANAS MENGAKIBATKAN KANKER

(dikutip oleh Y3S4)
Teh bisa menjadi obat alami berbagai penyakit. namun siapa sangka, menurut penelitian, teh panas dapat mengakibatkan kanker. Duh!

Sebuah penelitian dilakukan di Cina. menyembuhkan bahwa minum teh yang sangat panas dapat menimbulkan kanker. Dr. Jinkou Zhao dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di Cina yang detikhot kutip dari Health24, Selasa (12/5/2009).

Meminum teh panas meningkatkan risiko kanker kerongkongan dan perut dua sampai tiga kali lipat. meski demikian, studi belum menemukan alasan yang pasti peningkatan resiko kanker tenggorokan akibat meminum teh panas. Kemungkinannya adalah kerusakan sel berulang-ulang di tenggorokan yang disebabkan mengalirnya air yang panas tersebut.

Para ahli menyarankan untuk tak langsung meminum teh dalam keadaan panas. Ada baiknya menunggu suhunya sedikit turun. Hingga tak berbahaya bagi kerongkongan dan perut. (detikhot.com)

Rabu, 17 Juni 2009

POLIGAMI

Puisi yang ditulis dengan apik oleh Ay3sh4. Semoga bermanfaat bagi mereka yang tengah memikirkan untuk melakukan poligami. Artikel ini bukan bermaksud untuk provokasi. Tapi, mari kita ambil benang merahnya...


Poligami



Poligami..

Satu kata yang tak begitu bersahabat bagi kaum hawa

Sebaliknya poligami…

Satu kata yang sangat bersahabat untuk kaum adam



Poligami…..

Bagaikan manisnya madu bagi kaum adam (suami)..

Tapi bagaikan pahitnya empedu bagi kaum hawa (istri)…



Poligami oh poligami….

Begitu jelekkah engkau di mata kaum hawa???

Sehingga mereka memandang sebelah mata kepadamu…



Poligami…

Adalah merupakan sebuah anugerah dari sang pencipta….

untuk para kaum adam

Namun …

Sangat menyakitkan bagi kaum hawa



Tak seorang istripun rela….

berbagi suami…

berbagi kebahagiaan dan

berbagi cinta…..

Selain dirinya ..…

meskipun poligami

tersimpan rahmat dan pahala sebagai balasannya…



Sebuah puisi yang menggambarkan tentang sebagian besar seorang istri tidak siap dan tidak rela bila suami yang di cintainya berbagi dengan wanita yang lain. Meskipun kita tau bahwa di dalam Alquran poligami itu tidaklah dilarang melainkan hukumnya boleh (meski sebenarnya "menikah lagi" sama keadaan hukumnya pada saat seseorang akan menikah untuk yang pertama kalinya:apakah wajib, sunnah, mubah, haram atau makruh-Editor)bagi suami untuk berpoligami.

Namun untuk memiliki hati yang ikhlas menerima suami berpoligami bukanlah hal yang mudah seperti kita membalikkan telapak tangan, seperti bibir dengan lancar mengucapkan kata IKHLAS, namun di dalam hati menjeritttt…….

Sebuah kalimat yang sering diucapkan “siapa sih yang pengen dan mau dimadu???”. Demikianlah ucapan yang terdengar dari bibir seorang istri bila menanggapi masalah ini. Lalu beberapa istripun lebih memilih dicerai daripada dimadu.

Poligami bagaikan virus yang menakutkan bagi sebagian besar wanita. Image poligami di tempat kita tidaklah terlalu bagus, karena rata2 mereka yang berpoligami bukanlah berlandaskan syar’i tapi lebih mencari kesenangan semata seperti perselingkuhan dsbnya. Jadi dengan kata lain poligami hanya dijadikan sebagai alat untuk orang2 yang tidak bertanggung jawab. Sebab itulah poligami sering dijadikan senjata ampuh bagi orang2 yang membenci ISLAM…

Poligami juga kerap menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, berbagai macam pemikiran orang tentang poligami. Bagi yang pro, mereka bersandarkan pada ayat Alquran yang isinya memperbolehkan seorang suami beristri lebih dari satu orang dengan batas empat wanita (tentu dengan syarat suami berlaku adil).Sedangkan yang kontra mereka menganggap bahwa poligami itu tidak sesuai dengan hak asasi wanita sebagai seorang istri.

Memang setiap suami mempunyai lampu hijau boleh melakukan poligami jika syarat2nya sudah terpenuhi, tapi ada suatu hal yang tidak boleh dilupakan yaitu kemungkinan yang akan terjadi akibat setelah berpoligami, apakah itu berdampak negative atau positif. Jika justru poligami membawa dampak negative, menjadikan ketidakharmonisan rumah tangga baik kaitannya dengan istri dan keluarga, lebih baik niat untuk poligami diurungkan or dicancel. Oce!!! (By Ay3sh4)

Selasa, 16 Juni 2009

TIPS MERAWAT MOBIL DIMUSIM PANAS

Assalamualaikum Wr Wb
Musim panas telah tiba (eiit, bukannya sudah tiba sebulanan lebih?). Maksudnya, musim puanasss banget telah tiba. Matahari begitu terik menyengat, membuat sebagian kita enggan untuk beraktifitas diluar ketika panas mencapai puncaknya. Bersyukurlah jika saudara memiliki kendaraan yang membantu untuk melaksanakan aktifitas jika terpaksa harus keluar pada saat itu juga. Tak terbayang jika kita termasuk dari pekerja-pekerja jalan yang tetap harus melaksanakan kewajibannya di tengah sengatan matahari. Terpikir oleh saya (jika saya adalah seorang laki-laki, mempunyai mobil dan memiliki waktu luang yang banyak), ingin rasanya saya menyusuri jalan. Menghampiri para pejalan kaki, menawarkan tumpangan gratis ke mereka serta mengantarkannya ke tempat tujuan. Tapi sayangnya meski punya kendaraan dan ada sedikit waktu luang, tapi saya bukanlah seorang laki-laki.
salah satu wujud rasa syukur kita adalah dengan merawat mobil sebagai karunia Allah itu dengan baik. Pancaran sinar matahari langsung dapat berakibat pada cat dan karet-karet mobil. Cat dan karet-karet mobil akan cepat rusak karena suhu udara yang tinggi. Oleh karena itu diperlukan perawatan dan perlakuan khusus ketika mobil sering terkena sinar matahari langsung. Berikut beberapa tips yang dapat membantu saudara untuk merawat karunia Allah tsb.

1. Untuk mengurangi penerobosan panas matahari ke dalam mobil (kabin), pasangi mobil dengan kaca film yang dapat menahan radiasi.
2. Sinar matahari cepat atau lambat juga akan mengakibatkan cat mobil menjadi buram hingga pecah-pecah. Sebaiknya lakukan pemolesan bodi mobil secara rutin. Jauh lebih baik lagi bila cat mobil diberi lapisan pelindung cat. Kalau di Qatar, malah gak yah?
3. Singkirkan barang-barang yang mudah meledak dari dalam kabin. Seperti korek gas, pengharum ruangan atau minyak wangi yang mengandung aerosol, dan sejenisnya.
4. Usahakan sebisa mungkin untuk parkir mobil di tempat beratap sehingga terhindar dari panas matahari atau hujan secara langsung. Sinar matahari yang memancar terus-menerus dapat merusak lapisan cat mobil. Suami saya sering parkir mobil dibawah pohon. meski nanti ada "oleh-oleh cap" burung, jauh lebih baik daripada keluar uang untuk perawatan mobil khan?
Jika ada saudara yang memiliki tips lain, silahkan berbagi.
Wassalamualaikum Wr Wb

Senin, 15 Juni 2009

4 KUNCI RUMAH TANGGA HARMONIS

Assalamualaikum Wr Wb.

Ada artikel menarik yang dikirim oleh Bunda Ibrohim. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Amiin ya Rabb...

4 Kunci Rumah Tangga Harmonis

Baitul Muslim

Oleh: Mochamad Bugi

Harmonis adalah perpaduan dari berbagai warna karakter yang membentuk kekuatan eksistensi sebuah benda. Perpaduan inilah yang membuat warna apa pun bisa cocok menjadi rangkaian yang indah dan serasi.

Seperti itulah seharusnya rumah tangga dikelola. Rumah tangga merupakan perpaduan antara berbagai warna karakter. Ada karakter pria, wanita, anak-anak, bahkan mertua. Dan tak ada satu pun manusia di dunia ini yang bisa menjamin bahwa semua karakter itu serba sempurna. Pasti ada kelebihan dan kekurangan.

Nah, di situlah letak keharmonisan. Tidak akan terbentuk irama yang indah tanpa adanya keharmonisan antara nada rendah dan tinggi. Tinggi rendah nada ternyata mampu melahirkan berjuta-juta lagu yang indah.

Ada empat hal yang mesti diperhatikan untuk menciptakan keharmonisan rumah tangga.keempatnya adalah:

1. Jangan melihat ke belakang

Jangan pernah mengungkit-ungkit alasan saat awal menikah. “Kenapa saya waktu itu mau nerima aja, ya? Kenapa nggak saya tolak?” Buang jauh-jauh lintasan pikiran ini.

Langkah itu sama sekali tidak akan menghasilkan perubahan. Justru, akan menyeret ketidakharmonisan yang bermula dari masalah sepele menjadi pelik dan kusut. Jika rasa penyesalan berlarut, tidak tertutup kemungkinan ketidakharmonisan berujung pada perceraian.

Karena itu, hadapilah kenyataan yang saat ini kita hadapi. Inilah masalah kita. Jangan lari dari masalah dengan melongkok ke belakang. Atau, na’udzubillah, membayangkan sosok lain di luar pasangan kita. Hal ini akan membuka pintu setan sehingga kian meracuni pikiran kita.

2. Berpikir objektif

Kadang, konflik bisa menyeret hal lain yang sebetulnya tidak terlibat. Ini terjadi karena konflik disikapi dengan emosional. Apalagi sudah melibatkan pihak ketiga yang mengetahui masalah internal rumah tangga tidak secara utuh.

Jadi, cobalah lokalisir masalah pada pagarnya. Lebih bagus lagi jika dalam memetakan masalah ini dilakukan dengan kerjasama dua belah pihak yang bersengketa. Tentu akan ada inti masalah yang perlu dibenahi.

Misalnya, masalah kurang penghasilan dari pihak suami. Jangan disikapi emosional sehingga menyeret masalah lain. Misalnya, suami yang tidak becus mencari duit atau suami dituduh sebagai pemalas. Kalau ini terjadi, reaksi balik pun terjadi. Suami akan berteriak bahwa si isteri bawel, materialistis, dan kurang pengertian.

Padahal kalau mau objektif, masalah kurang penghasilan bisa disiasati dengan kerjasama semua pihak dalam rumah tangga. Tidak tertutup kemungkinan, isteri pun ikut mencari penghasilan, bahkan bisa sekaligus melatih kemandirian anak-anak.

3. Lihat kelebihan pasangan, jangan sebaliknya

Untuk menumbuhkan rasa optimistis, lihatlah kelebihan pasangan kita. Jangan sebaliknya, mengungkit-ungkit kekurangan yang dimiliki. Imajinasi dari sebuah benda, bergantung pada bagaimana kita meletakkan sudut pandangnya.

Mungkin secara materi dan fisik, pasangan kita mempunyai banyak kekurangan. Rasanya sulit sekali mencari kelebihannya. Tapi, di sinilah uniknya berumah tangga. Bagaimana mungkin sebuah pasangan suami isteri yang tidak saling cinta bisa punya anak lebih dari satu.

Berarti, ada satu atau dua kelebihan yang kita sembunyikan dari pasangan kita. Paling tidak, niat ikhlas dia dalam mendampingi kita karena Allah sudah merupakan kelebihan yang tiada tara. Luar biasa nilainya di sisi Allah. Nah, dari situlah kita memandang. Sambil jalan, segala kekurangan pasangan kita itu dilengkapi dengan kelebihan yang kita miliki. Bukan malah menjatuhkan atau melemahkan semangat untuk berubah.

4. Sertakan sakralitas berumah tangga

Salah satu pijakan yang paling utama seorang rela berumah tangga adalah karena adanya ketaatan pada syariat Allah. Padahal, kalau menurut hitung-hitungan materi, berumah tangga itu melelahkan. Justru di situlah nilai pahala yang Allah janjikan.

Ketika masalah nyaris tidak menemui ujung pangkalnya, kembalikanlah itu kepada sang pemilik masalah, Allah swt. Pasangkan rasa baik sangka kepada Allah swt. Tataplah hikmah di balik masalah. Insya Allah, ada kebaikan dari semua masalah yang kita hadapi.

Lakukanlah pendekatan ubudiyah. Jangan bosan dengan doa. Bisa jadi, dengan taqarrub pada Allah, masalah yang berat bisa terlihat ringan. Dan secara otomatis, solusi akan terlihat di depan mata. Insya Allah!

Minggu, 14 Juni 2009

KEUTAMAAN SEDEKAH

Assalamu'alaikum wr.wb.
Akhwati fillah, ini ada sedikit tulisan, mudah-mudahan bermanfaat(Bunda Zaid)

Diceritakan, ketika Nabi Ayub AS sedang mandi tiba-tiba Allah SWT mendatangkan seekor belalang emas dan hinggap di lengannya. Baginda menepis-nepis lengan bajunya agar belalang jatuh. Lantas Allah SWT berfirman, ''Bukankah Aku lakukan begitu supaya kamu menjadi lebih kaya?'' Nabi Ayub AS menjawab, ''Ya benar, wahai Sang Pencipta! Demi keagungan-Mu apalah makna kekayaan tanpa keberkahan-Mu.''

Kisah di atas menegaskan betapa pentingnya keberkahan dalam rezeki yang dikurniakan oleh Allah SWT. Kekayaan tidak akan membawa arti tanpa ada keberkahan. Dengan adanya keberkahan, harta dan rezeki yang sedikit akan bisa terasakan mencukupi. Sebaliknya, tanpa keberkahan rezeki yang meskipun banyak akan terasakan sempit dan menyusahkan.

Agar rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita menjadi berkah, Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak sedekah.
Sabda Rasulullah SAW, ''Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.'' Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menjelaskan, ''Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru, 'Ya Tuhanku, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kerena Allah'. Yang satu lagi menyeru, 'Musnahkanlah orang yang menahan hartanya'.''
Sedekah walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah SWT. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi di dunia dan akhirat karena tidak ada keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab, menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah, dan sebaliknya menahannya adalah celaka.
Sedekah memiliki beberapa keutamaan bagi orang yang mengamalkannya.

Pertama, mengundang datangnya rezeki.

Allah SWT berfirman dalam salah satu ayat Alquran bahwa Dia akan membalas setiap kebaikan hamba-hamba-Nya dengan 10 kebaikan. Bahkan, di ayat yang lain dinyatakan 700 kebaikan. Khalifah Ali bin Abi Thalib menyatakan, ''Pancinglah rezeki dengan sedekah.''

Kedua, sedekah dapat menolak bala.

Rasulullah SAW bersabda, ''Bersegeralah bersedekah,
sebab yang namanya bala tidak pernah bisa mendahului sedekah.''

Ketiga, sedekah dapat menyembuhkan penyakit.

Rasulullah SAW menganjurkan, ''Obatilah penyakitmu dengan sedekah.'' Keempat, sedekah dapat menunda kematian dan memperpanjang umur. Kata Rasulullah SAW, ''Perbanyaklah sedekah. Sebab, sedekah bisa memanjangkan umur.''

Mengapa semua itu bisa terjadi? Sebab, Allah SWT mencintai orang-orang yang bersedekah. Kalau Allah SWT sudah mencintai seorang hambanya, maka tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan, tidak ada permintaan dan doa yang Allah tidak kabulkan, serta tidak ada dosa yang Allah tidak ampuni, dan hamba tersebut akan meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah (baik). Kekuatan dan kekuasaan Allah jauh lebih besar dari persoalan yang dihadapi manusia. Lalu, kalau manfaat sedekah begitu dahsyatnya, masihkah kita belum juga tergerak untuk mencintai sedekah? Wallahu a'lam bis-shawab.

Kamis, 11 Juni 2009

BERCERMIN DI TELAGA TEGURAN

dakwatuna.com - “Tolonglah saudaramu, baik dia zhalim atau dizhalimi. Apabila dia zhalim, cegahlah. Bila ia dizhalimi, menangkanlah.” (HR. Al-Bukhari)

Maha Suci Allah yang menciptakan alam ini begitu sempurna. Malam dan siang silih berganti melayani hidup manusia. Terang dan gelap pun menjadi sebuah kebutuhan makhluk-Nya di seluruh bumi. Tapi, tidak semua yang gelap boleh dibiarkan apa adanya.

Anggaplah teguran sebagai hadiah rabbaniyah

Tidak ada dosa dan kesalahan yang tanpa balasan. Semua akan dibalas oleh Allah swt., dalam kehidupan ini atau di akhirat kelak. Bayangkan jika dosa dan kesalahan bergulir tanpa terasa. Tanpa ada teguran, tanpa ada peringatan.

Menggunungnya dosa dan kesalahan bahkan bisa menyumbat semua cahaya kesadaran. Orang-orang seperti ini bukan hanya tidak menemukan pintu kesadaran, justru ia merasa kalau dirinya tergolong yang dapat petunjuk. Maha Benar Allah dalam firman-Nya, “Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan setan-setan pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk. [QS. Al-A'raf (7): 30]

Allah swt. selalu sayang pada hamba-hamba-Nya. Berbeda dengan orang kafir yang terus mendapat uluran peluang sehingga terus bermaksiat, orang mukmin tidak begitu. Sedikit bengkok, selalu ada teguran. Ada teguran langsung berupa musibah, ada teguran tidak langsung yang disuarakan melalui mulut manusia.

Allah swt. bahkan mencirikan mereka yang saling menegur sebagai generasi yang selamat dari bencana kerugian: dunia dan akhirat. Maha Agung Allah swt. dalam firman-Nya, “Demi masa. Sesungguhnya manusia dalam kerugian. Kecuali, orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” [QS. Al-Ashr (103): 1-3]

Anggaplah teguran sebagai ungkapan sayang

Kadang sulit menerjemahkan sebuah ungkapan dengan timbangan yang jernih dan lurus. Termasuk dalam soal teguran. Sederhananya, orang yang menegur diterjemahkan sebagai lawan yang menyusahkan, bahkan menjatuhkan.

Dalam timbangan akhlak, nilai sebuah teguran jauh dari terjemahan itu. Bahkan bertolak belakang. Teguran bukan untuk menyusahkan, melainkan memudahkan. Teguran bukan ungkapan marah, apalagi permusuhan. Melainkan, justru ungkapan sayang dan persaudaraan.

Rasulullah saw. yang mulia mengatakan, “Tiga perbuatan yang termasuk sangat baik, yaitu berzikir kepada Allah dalam segala situasi dan kondisi, saling menyadarkan satu sama lain, dan menyantuni saudara-saudaranya (yang memerlukan).” (HR. Adailami)

Teguran adalah ungkapan sayang yang sejati seorang saudara terhadap saudaranya yang terjebak dalam kesalahan. Cinta karena Allah, dan benci pun karena Allah. Kalau bukan karena cinta, mungkin ia tak akan pernah menegur. Karena upaya itu begitu berat.

Anggaplah teguran sebagai guru lapangan

Teguran tidak selalu berhubungan dengan dosa. Tidak selalu berhubungan dengan sesuatu yang prinsip. Ada teguran yang memang sangat diperlukan ketika sebuah wilayah teoritis dibumikan dalam wilayah aplikatif.

Dalam hal berumahtangga misalnya. Ketika belum memasuki pernikahan, seseorang merasa sudah paham betul dengan yang namanya berumahtangga. Itu ia dapat dari buku, ceramah, dan sebagainya. Tapi, ketika berumahtangga menjadi sebuah kenyataan, semua menjadi berbeda. Realita kadang tidak selalu mengikuti idealita.

Terjadi kegamangan di situ. Ada konflik suami isteri. Sesuatu yang dalam teori begitu indah, ternyata begitu gersang dalam kenyataan di lapangan. Tentu, yang salah bukan idelitanya. Tapi, cara bagaimana menggapai idealita itu yang belum pas. Di sinilah, seseorang membutuhkan teguran. Dan teguran saat itu menjadi guru di lapangan realita.

Anggaplah teguran sebagai cermin memperindah diri

Ego manusia selalu mengatakan kalau ia serba sempurna. Tidak ada cacat. Tidak ada noda. Semua bagus. Kalau ada orang yang menilai lain, pasti si penilai yang teranggap salah.

Begitu pun yang mungkin terjadi dalam diri seorang mukmin. Dengan penuh percaya diri, ia yakini kalau semua langkahnya sempurna. Tidak ada yang salah. Yang salah adalah jika ada yang menganggapnya salah.

Dalam sudut pandang Islam, manusia adalah tempat salah dan lupa. Jadi, akan ada saja kemungkinan kalau seorang mukmin pun bisa khilaf. Kalau seorang ulama pun bisa salah. Kalau seorang pemimpin pun bisa kepeleset. Saat itu, ia butuh teguran sebagai cermin yang bisa menyadarkan.

Rasulullah saw. mengatakan, “Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib padanya, dia segera memperbaikinya.” (HR. Al-Bukhari)


SEKAPUR SIRIH

Assalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Salam silaturahim.
Selamat datang di rumah virtual. Rumah milik kita semua yang setiap anggota keluarganya memiliki kewajiban yang sama untuk menjaga keutuhan dan kehangatan dari ikatan silaturahim ini.
Layaknya sebuah keluarga, diletakkan hak dan kewajiban yang mengikat setiap anggotanya. Kewajiban untuk beramar ma'ruf nahi munkar, sekaligus disitu ada hak saudara kita untuk diberi nasihat. Nasihat dengan cara yang Hikmah dan Mauizhatil Hasanah serta dilandasi rasa kasih sayang. Seperti yang ternukil di dalam Alquran:
“Demi masa, sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh yang saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran.” (QS. Al-‘Asr)
Dan Hadits Rasulullah SAW:ari Abi Amer atau Abi Amrah Abdullah, ia berkata, Nabi saw. bersabda, “Agama itu adalah nasehat.” Kami bertanya, “Untuk siapa, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Untuk Allah, untuk Kitab-Nya, untuk Rasul-Nya, untuk para pemimpin umat Islam dan orang-orang biasa.” (HR. Muslim).
Adanya blog ini dimaksudkan untuk saling memberi nasehat/ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Tidak tertutup kemungkinan untuk siapa saja yang hendak urun atau menyumbangkan kearifannya demi tegaknya ruh untuk saling mendidik atau saling menasehati (tentunya dengan cara yang ma'ruf).
Blog ini murni milik saya, meski ada kaitannya dengan Ikatan Muthawwa Indonesia-Qatar. Dengan hati dan tangan terbuka, saya menerima segala macam artikel yang ditulis oleh keluarga Muthawwa. Pemilik berhak mengedit konten dari artikel jika dirasa perlu untuk diubahsuaikan. Silahkan mengirimkan artikel saudara/i ke alamat berikut:
naelyhaslianda@gmail.com
Terima kasih atas sambutan hangatnya. Terima kasih karena menjadi anggota keluarga dari blog ini. Nasehat dari saudara/i sekalian sangat saya harapkan. Mari bekerja sama membangun keindahan silaturahim. Semoga Allah Meridhoi. Amiin Ya Rabb
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.